Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok menjadi peristiwa yang memiliki keterkaitan terhadap pengumuman proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.Lantas, bagaimana proses terjadinya Peristiwa Rengasdengklok?
Kala itu, Indonesia sedang dijajah oleh Jepang karena ambisi Jepang yang ingin membangun imperium Asia Timur Raya pada masa Perang Dunia II.
Dari peristiwa tersebut, Jepang mengalami kekalahan yang ternyata memberikan dampak besar pada Indonesia.
Sejak saat itu, ketegangan pun mulai muncul antara golongan tua dan golongan muda.
Golongan tua dan golongan muda memiliki perbedaan pendapat terkait kapan waktu yang tepat untuk mengumumkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pemerintahan Jepang yang dengan tegas melarang penduduk Indonesia untuk mendengarkan radio luar negeri menjadi salah satu penyebab terhambatnya pengumuman proklamasi.
Namun berkat keuletan para pemuda Indonesia terutama yang bekerja di kantor berita Jepang, berita menyerahnya Jepang tanpa syarat ke Sekutu pun sampai di Indonesia.
Namun Soekarno-Hatta menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui PPKI, badan buatan Jepang. Merasa tidak puas dengan jawaban tersebut, para golongan muda pun lantas menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang.
Tokoh Peristiwa penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok ini tidak terlepas dari para tokoh yang terlibat di dalamnya yang dibagi menjadi dua golongan, golongan tua dan golongan muda.
Golongan Tua
Tokoh-tokoh yang sering disebut sebagai golongan tua adalah Soekarno dan Mohammad Hatta, para anggota dan pengurus BPUPKI, dan PPKI.
Golongan Muda
1.Sukarni
2.Chairul Saleh
3.Yusuf Kunto
4.dr. Muwardi
5.Shodanco Singgih
6.Wikana
7.Sayuti Melik
8.Sudiro
9.BM Diah
10.Djohar Nur
11.Kusnandar
12.Subadio
13.Subianto
14.Margono
15.Adam Malik
16.Armansyah
Komentar
Posting Komentar