Perbedaan animasi 2D dan 3D

 Animasi 2D

Kata animasi sendiri dalam KBBI diartikan sebagai acara televisi yang berbentuk rangkaian lukisan atau gambar yang digerakkan secara mekanik elektronis sehingga tampak di layar menjadi bergerak.


Untuk penjelasan mengenai pengertian animasi 2d pun tak jauh berbeda, animasi 2d merupakan merupakan animasi yang menggunakan sketsa gambar yang digerakkan satu persatu, sehingga akan tampak seperti nyata. Disebut animasi 2d karena memiliki elemen ukuran panjang (X-axis) dan (Y-axis). Tipe animasi ini hanya dapat dilihat tampak depannya saja karena tidak memiliki kedalaman atau (Z-axis).


Tipe Animasi 2D

Ada 2 tipe yang digunakan dalam membuat animasi 2d, yaitu tipe animasi cel dan path. Berikut penjelasan lengkapnya!


Animasi Cel

Tipe animasi cel ini berisi lembaran-lembaran di mana setiap cel memiliki satu objek yang nantinya akan disusun membentuk suatu kesatuan. Contoh animasi 2d dengan tipe cel ini dapat kamu pahami melalui jabaran berikut: Misalnya, ada beberapa animasi cel, yang berisi karakter utama, karakter pendukung, dan latar tempat. Kemudian, ketiga animasi tersebut disusun hingga saat diputar akan membentuk kesatuan.


Animasi Path

Berbeda dengan tipe animasi cel, animasi path ini membiarkan objek berada di garis lintasan yang sudah ditentukan. Dalam beberapa kondisi, tipe animasi yang satu ini seringkali diberi pengulangan sampai mencapai suatu kondisi tertentu.


Teknik Animasi 2D

Dalam membuat animasi 2d, ada teknik-teknik yang bisa digunakan. Teknik apa saja ya kira-kira? Check it out!


Teknik Sel

Teknik ini termasuk teknik animasi 2d klasik atau paling tua. Teknik sel disebut juga dengan teknik manual, di mana objek/gambar dibuat di atas lembaran transparan.


Teknik Computing 2D

Berbeda dengan teknik animasi sebelumnya yang masih manual, teknik computing 2d ini memanfaatkan daya teknologi. Pada teknik ini, perancangan model hingga pengisian suara dalam animasi, dapat dibuat menggunakan komputer.


Teknik Computing 3D

Teknik computing 3d digunakan untuk memunculkan kesan kedalaman pada objek atau animasi. Sehingga akan menimbulkan kesan objek yang semula 2 dimensi menjadi objek 3 dimensi yang dapat dibidik dari segala arah.


Teknik Bayangan

Yang terakhir tapi nggak kalah penting adalah teknik bayangan. Teknik bayangan ini memanfaatkan lempengan karton atau kulit untuk membuat figur animasi. Teknik ini biasanya menampilkan tokoh atau karakter animasi 2d dari samping sehingga gambar dapat terlihat lebih jelas.


Animasi 3D

Animasi 3D merupakan penciptaan gambar bergerak dalam ruang digital 3 dimensi. Hal ini dilakukan dengan membuat frame yang mensimulasikan masing-masing gambar, difilmkan dengan kamera virtual, dan output-nya berupa video yang sudah di-rendering atau Realtime, jika tujuannya untuk membuat game. Animasi 3D biasanya ditampilkan dengan kecepatan lebih dari 24 frame per detik.

Konsep animasi 3D sendiri adalah sebuah model yang memiliki bentuk, volume, dan ruang. Animasi 3D merupakan jantung dari game dan virtual reality, tetapi biasanya animasi 3D juga digunakan dalam presentasi grafis untuk menambahkan efek visual ataupun film.


Konsep 3D

Seperti yang sudah disebutkan di atas, objek 3D mempunyai bentuk, volume, dan ruang. Sehingga objek ini memiliki koordinat X, Y, dan Z. Jika pada animasi 2D, objek hanya dapat digerakkan ke dua arah, yaitu ke kanan – kiri (X) dan atas – bawah (Y), maka berbeda dengan animasi 3D. Pada animasi 3D, objek dapat digerakkan ketiga arah, yaitu ke kanan – kiri (X), atas – bawah (Y) dan depan – belakang (Z).

Pada umumnya objek 3D memiliki sub objek berupa elemen-elemen pembentuk objek tersebut, yang berupa Vertex, Edge, dan Face. Vertex merupakan titik yang terletak pada koordinat X, Y, Z. Penggabungan dua Vertex akan menjadi Edge. Tiga Vertex dan Edge yang terbentuk dalam bidang permukaan berupa kurva tutup akan menghasilkan Face. Kumpulan dari Vertex, Edge, dan Face akan menjadi sebuah objek utuh yang disebut dengan Mesh.


Tahap dasar animasi 3D


1. Modeling

Tahap pertama untuk perbuatan animasi 3D adalah modeling 3D. Pada tahap ini ada dua jenis yang harus dilalui. Kedua proses itu adalah:


a. Solid

Solid merupakan model yang mencirikan volume objek yang akan ditampilkan. Pembuatannya lebih dikarenakan model ini terlihat lebih asli. Model ini sering dipakai untuk simulasi-simulasi medis, seperti aplikasi visual ray tracking, CAD, dan juga kontruksi geometri solid.


b. Shell / Boundary

Shell / Boundary menggambarkan permukaan objek, misalnya batas objek. Bukan volume dari objek, misalnya cangkang yang sangat tipis. Jika dibandingkan dengan model solid, model Shell / Boundary ini lebih gampang untuk dikerjakan. Model ini paling sering digunakan dalam game dan juga film.



2. Animation


Setelah melalui tahap pertama, tahap kedua pembuatan animasi 3D adalah animation. Pada tahap animation terdapat beberapa teknik yan digunakan, antara lain:


a. Traditional Animation

Film animasi pada abad ke-20 untuk proses pembuatannya sebagian besar menggunakan teknik traditional animation. Setiap frame pada film animasi tradisional adalah foto dari gambar.

Gambar tersebut terlebih dahulu digambar di kertas. Untuk menghadirkan ilusi gerakan, dari masing-masing gambar dibuat sedikit berbeda dengan gambar yang sebelumnya.


b. Full Animation

Proses produksi sebuah film animasi tradisional yang memiliki kualitas tinggi, semua diatur menggunakan gambar yang sangat detail dan juga dibarengi dengan gerakan yang sesuai. Pembuatan film animasi penuh dapat menggunakan berbagai cara. Mulai dari animasi yang realistis sampai yang mengarah ke kartun.


c. Limited Animation

Teknik ini menggunakan detail yang masih kurang rinci, tapi gambarnya lumayan stylist dan memakai metode perpindahan. Penggunaan teknik ini sudah menghasilkan animasi dengan biaya efektif untuk media. Contoh yang menggunakan teknik ini adalah televisi dan internet.


d. Rotoscoping

Teknik rotoscoping adalah teknik dimana animator melacak gerakan live action, frame demi frame. Sumber film bisa secara langsung digandakan dari aktor ke gambar animasi.


e. Live-action/animation

Pada teknik ini yang dilakukan adalah menggabungkan karakter yang telah digambar menjadi sebuah film animasi. Kemudian difilmkan kembali, namun dengan karakter manusia asli serta background nyata.



3. Rendering

Animasi 3D memiliki beberapa jenis yang dikelompokkan berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Berikut 3 jenis animasi 3D.


1. Animasi Boneka (Puppet Animation)

Pada jenis animasi ini, objek yang digunakan adalah boneka dan figur lainnya. Objeknya terbuat dari bahan-bahan yang memiliki sifat lentur sehingga mudah untuk digerakkan saat pemotretan bingkai per bingkai.

Misalnya bahan kayu yang mudah untuk diukir, kertas, lilin, kain, tanah lempung, dan sebagainya, agas bisa menciptakan karakter yang tidak kaku dan terlalu sederhana.


2. Animasi Model

Objek dari jenis animasi 3D yang ini bukan berupa boneka dan sejenisnya, melainkan bentuk-bentuk abstrak seperti bola, kubus, balok, prisma, silinder, piramida, kerucut, dan lain-lain.


3. Animasi Pixilasi (pixilation)

Animasi Pixilasi adalah jenis animasi yang menggunakan objek manusia. Pixilasi merupakan suatu teknik pemotretan di mana manusia berbuat atau melakukan sesuatu adegan seperti boneka. Seperti yang dilakukan dalam film animasi pada umumnya.


Itulah pembahasan mengenai animasi 3D, mulai dari pengertian, konsep, karakteristik objek animasi 3D, tahap dasar pembuatan, dan jenis animasi 3D. Semoga pembahasan ini dapat bermanfaat.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan bitmap dan vector

Hal kecil penyebab kerusakan pada tubuh

Pengertian dan sejarah singkat Adobe Photoshop